Monday, August 12, 2013

Menjadi Emas Atau Arang?



Alangkah senangnya jika dilahirkan sebagai emas yang selalu diidam-idam dan dinanti-nantikan. Semua orang ingin menyentuh, memiliki dan sangat bangga bila berada dekatnya karena nilainya yang amat tinggi. Tidak hairan jika emas dianggap sebagai logam yang mulia, karena kedudukannya yang amat tinggi di mata manusia. Banyak sekali manusia bergaduh merebut dan tak jarang pula sampai berbunuhan.

Adapun jika dilahirkan sebagai arang, mungkin akan dihindari oleh setiap orang. Sejak lahir jangankan digendong, disentuh pun tidak kerana takut tercemar olehnya. Mengenai nilainya, jangankan satu gram, satu karung pun banyak orang mampu memilikinya. Kewujudannya pun tidak dirasakan.

Namun, semahal-mahalnya emas jika ia berada di lingkungan yang salah dia akan rosak. Emas bila terkena merkuri (air raksa) akan kehilangan nilainya. 

Adapun arang, apabila ia berada di tempat yang cuacanya sangat sejuk seperti di kutub utara, nilai sekarung arang mungkin jauh lebih berharga dari nilai sebukit emas.

* Lingkungan merupakan faktor yang penting, letakkan diri kita di lingkungan yang tepat.

Sunday, August 11, 2013

Mengapa Saya?



Arthur Ashe adalah pemain tenis kulit hitam dari Amerika yang pertama kali merebut gelaran "Grand Slam" dan memenangi US open (1968), Australia open (1970) dan wimbledon (1975).


Pada tahun 1979 dia terkena serangan jantung dan menjalani operation "by pass". Setelah 2 kali melakukan operation, dia terinfeksi Virus HIV melalui pemindahan darah yang diterima.

Seorang peminat menulis surat kepadanya, "Mengapa Tuhan memilihmu untuk menderita penyakit itu?"

Arthur menjawab: "Di dunia ini ada 50 juta orang yang ingin bermain tenis, di antaranya:

* 5 juta orang yang belajar bermain tenis
* 500 ribu orang belajar menjadi pemain tenis profesional
* 50 ribu orang datang ke arena untuk bertanding
* 5000 orang mencapai tournament Grand Slam
* 50 orang berhasil sampai ke Wimbledon
* 4 orang di semifinal
* 2 orang di final

Dan ketika saya mengangkat trofi Wimbledon, saya tidak pernah bertanya kepada Tuhan, "Mengapa saya yang menjadi juara?"

Jadi ketika saya dalam kesakitan, tidak seharusnya juga saya bertanya kepada Tuhan "Mengapa saya?".